Lab 8.19 Konfigurasi Reverse Proxy Pass Load Balance Nginx CentOS 7
Assalamu'alaikum Wr.Wb.
Keterangan:
Pada kesempatan kali ini saya akan membahas mengenai Konfigurasi Reverse Proxy Pass Load Balance Nginx CentOS 7. Sebelumnya mungkin sebagian dari Anda ada yang belum mengetahui apa itu load balance.
Apa itu Load Balance?
Load Balance merupakan sebuah metode untuk membagi beban trafik pada dua atau lebih jalur koneksi agar seimbang. Ini berfungsi agar trafik berjalan secara optimal, memperkecil waktu tanggap, dan menghindari overload pada salah satu jalur koneksi.
Topologi:
Topologi:
Konfigurasi Server Controller:
1. Pertama, edit terlebih dahulu file forward Anda.
2. Tambahkan script seperti berikut: (jangan lupa untuk sesuaikan IP nya)
2. Edit file reverse Anda.
3. Tambahkan script seperti gambar dibawah ini yang saya beri warna hijau pada tulisannya. Jangan lupa sesuaikan dengan IP nya masing-masing.
4. Restart service DNS Anda.
5. Selanjutnya, coba Anda lakukan perintah dig untuk domain node1, node2, dan node3 milik Anda.
6. Setelah itu, edit file konfigurasi web server Nginx Anda pada file virtual host yang Anda miliki. Jika Anda belum mengetahui bagaimana cara membuat virtual host, Anda dapat melihatnya disini.
7. Masukkan script seperti gambar dibawah ini yang saya beri warna hijau pada tulisannya.
Keterangan:
- upstream: digunakan untuk mendefinisikan cluster yang dapat request dari proxy
- backendamandasherly: merupakan sebuah penamaan saja dari cluster yang akan dibalancing
- server: digunakan untuk mendefinisikan server yang mana saja yang akan dibalancing
- weight: merupakan beban yang dapat ditanggung pada server tertentu
- backup: digunakan untuk mengidentifikasikan server mana yang akan berperan sebagai backup saat server lain sedang overload atau tidak aktif
- proxy_pass_header: merupakan identifikasi nama server yang dicari diantara kelompok server yang ada
Keterangan:
- proxy_pass: digunakan untuk menetapkan alamat dari server proxied dan URI ke lokasi yang akan dipetakan
8. Restart Nginx Anda.
Konfigurasi Server Node1, Node2, dan Node3:
1. Buat file index.html didalam direktori /usr/share/nginx/html di masing-masing server Node Anda.
2. Masukkan script html kedalam file index.html yang sebelumnya telah Anda buat di masing-masing Node sebagai tampilan dari web server Nginx Anda saat nanti Anda akses.
Verifikasi:
1. Lakukan pengetesan pada browser client Anda. Yang akan muncul adalah tampilan seperti gambar yang ada pada gambar dibawah ini. Untuk berpindah dari Node1 ke Node2, Anda dapat merefresh halaman web server Nginx Anda sebanyak 3 kali sesuai yang sudah Anda atur pada weight didalam file virtual host Anda sebelumnya.
2. Dan untuk berpindah dari Node2 ke Node1, Anda cukup merefresh halaman web server Nginx Anda sebanyak 1 kali.
3. Selanjutnya saya mencoba untuk menon-aktifkan server dari Node1. Maka hasil yang nantinya akan keluar hanyalah tampilan dari server Node2. Dan jika Anda refresh sebanyak apapun, tidak akan berubah.
4. Dan sekarang saya mencoba untuk menon-aktifkan server Node2. Maka hasil yang akan muncul adalah server Node3. Kenapa? Karena server Node3 ini merupakan backup saat semua server Node utama Anda mati, maka Anda masih mempunyai backup yaitu server Node3 ini. Dan jika halaman tersebut Anda refresh sebanyak apapun, ia akan tetap menampilkan halaman dari server Node3, karena server Node utama Anda semuanya telah mati/ tidak aktif.
5. Dan jika server Node3 pun Anda matikan/non-aktifkan, maka yang muncul adalah pesan error seperti gambar dibawah ini.
Sekian dari saya, kurang lebihnya mohon maaf. Jika ada kesalahan mohon diberitahu. Saran dan kritik dari Anda akan sangat membantu. Terima kasih.
Wassalamu'alaikum Wr.Wb.
Tidak ada komentar: